Berikutadalah 6 jenis susu penurun kolestrol dan asam urat. Susu Tanpa Lemak (Skim) Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa susu tanpa lemak memiliki banyak manfaat, khususnya dalam menurunkan kolestrol dan asam urat seperti sayuran penurun kolestrol dan asam urat. Umumnya, susu ini digunakan sebagai bahan baku produk olahan seperti keju. Kandungandan Khasiat Kulit Melinjo. Ternyata, pada kulit melinjo juga terdapat banyak nutrisi penting. Ini dia kandungan dan khasiat pada kulit melinjo: Beta karoten: Antioksidan yang jika dikonsumsi tubuh akan berubah menjadi vitamin A. Kalsium dan Fosfor: Menjaga kepadatan tulang dan gigi, mencegah osteoporosis, dan membantu kerja otot. Karenaitu, sangat disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut untuk membantu mengurangi asam urat dalam tubuh. Selain itu penderita asam urat juga sangat disarankan untuk meminum air putih dalam jumlah yang banyak untuk membantu proses pembuangan kristal asam urat melalui air seni. Obat Asam Urat Herbal Yang Direkomendasikan. 1. Pasalnya bahan alami ini bukanlah obat paten yang pasti menyembuhkan asam urat. Adapun fungsinya hanya sebagai terapi komplementer atau tambahan, yang digunakan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kesehatan tubuh secara holistik. Berikut beberapa contoh obat herbal yang sudah pernah diteliti secara medis manfaatnya untuk asam urat. 1. Jahe. Melinjodikenal sebagai tanaman yang memicu peningkatan kadar asam urat, namun berbagai kandungan senyawa dalam kulit melinjo diduga dapat menurunkan kadar asam urat. Kulit melinjo yang memiliki daya inhibisi terhadap aktivitas xantin oksidase terbesar dalam penelitian Wulandari (2012) adalah ekstrak etanol kulit melinjo muda mentah dan direbus. Bakuchiol Kandungan skincare untuk kulit sensitif yang selanjutnya adalah bakuchiol. Bahan aktif ini diambil dari ekstrak tumbuhan yang bernama Psoralea Corylifolia, dengan kata lain bakuchiol terbilang bahan alami. Bakuchiol pun pada umumnya digunakan sebagia alternatif dari vitamin A atau retinol. BacaJuga: Daftar Makanan yang Baik dan Sehat untuk Penderita Asam Urat. 8. Celebrex - Celecoxib. Satu lagi obat golongan anti-inflamasi non-steroid yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala nyeri dan peradangan terutama pada persendian, yaitu celecoxib. Meskipunmasih banyak yang menganggapnya sebagai mitos belaka, namun kulit melinjo memang mengandung senyawa bioaktif yang menstabilkan kadar asam urat dalam tubuh. Zat antioksidan sebagai senyawa bioaktif dapat bertindak seperti obat asam urat jenis urikostatik, yaitu allopurinol. Baca juga: Lakukan 4 Pantangan agar Asam Urat Tidak Kambuh. Bahaanberikut yang memiliki ekstrak anti-asam urat adalah .. - 15305837 Rachmadwisnu12 Rachmadwisnu12 12.04.2018 Sekolah Menengah Pertama terjawab Bahaan berikut yang memiliki ekstrak anti-asam urat adalah .. A. Kulit bawang putih B. Kulit melinjo C. Kulit talas D. Kulit kentang 2 Lihat jawaban Iklan Iklan magdale magdale Jawabannya Kulitmelinjo mengandung asam askorbat, tokoferol, flavonoid, saponin, dan polifenol yang berperan sebagai peningkat daya inhibisi terhadap aktitivitas xantin oksidase. Maka dari itu, kulit melinjo bisa dijadikan pilihan untuk obat asam urat. Kelebihan lain dari kulit melinjo adalah harganya yang murah dan mudah didapat. Namunbagi penderita asam urat yang ingin menurunkan kadar asam urat di dalam tubuhnya, sebaiknya tetap menggunakan buah blackberry yang asli. Manfaat buah ini selain bisa digunakan sebagai obat herbal asam urat, buah ini juga bisa digunakan untuk mengobati luka, menghentikan diare, meringankan wasir dan juga mengobati sariawan. Berikutdaftarnya: 1. Daun Sirsak. Sumber Gambar: Pixabay. Daun sirsak terkenal sebagai daun yang memiliki sejuta manfaat, salah satunya sebagai obat alami untuk asam urat. Cara membuat obat asam urat alami dari daun sirsak: Bersihkan daun sirsak dengan air yang mengalir sebanyak 5-10 lembar. Pengertiandari bahan pangan hasil samping sayuran adalah bahan samping atau bagian lain yang dihasilkan dari tanaman sayuran (selain dari pada bahan pangan utama sayuran) yang masih bisa dimanfaatkan. fosfor, vitamin A, B1, dan C. Selain itu, kulit melinjo juga menghasilkan ekstrak anti asam urat. Jika biji melinjo akan menyebabkan sakit CaraMengatasi Asam Urat Tinggi. Bagi anda yang memiliki asam urat tinggi berikut ini adalah cara menurunkan kadar asam urat yang tinggi : Sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan kandungan potassium yang tinggi seperti tomat, pisang, yogurt, kentang, dan lain sebagainya. Tambah asupan karbohidrat kompleks seperti nasi putih, roti, singkong; Yuk simak! Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Asam Urat, Bisa Picu Asam Urat Kambuh! 1. Ekstrak daun jambu biji. Jambu biji dikenal sebagai bahan yang memiliki sifat antioksidan dan anti-radang. Biasanya orang-orang mengonsumsi ekstrak daun jambu biji karena baik untuk sistem pencernaan, misalnya atasi diare. AHIbsV8. ArticlePDF AvailableAbstractABSTRAK Enzim xantin oksidase adalah enzim yang berperan sebagai katalisator dalam proses oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan kemudian menjadi asam urat. Asam urat adalah produk dari metabolisme purin yang mengendap di persendian dan membentuk kristal sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan kaku, menyebabkan pembesaran dan penonjolan sendi. Obat sintetik yang biasa digunakan untuk mengatasi asam urat adalah allopurinol. Allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya xantin dan hipoxantin. Akan tetapi allopurinol memiliki beberapa efek samping, kadang–kadang terjadi toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi. Oleh karena itu, banyak masyarakat memanfaatkan tanaman obat sebagai anti asam urat karena memiliki efek samping yang relatif kecil, mudah didapatkan, dan harganya relatif murah dibandingkan dengan obat sintesis. Kulit kayu secang Caesalpinia sappan L., ternyata memiliki kemampuan sebagai anti asam urat. Hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa ekstrak kulit kayu secang mampu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sampai 56,47%, sementara allopurinol mampu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sampai 87,47%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kulit kayu secang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional anti asam urat. Kata kunci xantin oksidase, kulit kayu secang, asam urat ABSTRACT Xanthine oxidase is an enzyme that act as catalyst in the process of oxidizing hypoxanthine to become xanthine and then into uric acid. Uric acid is the product of metabolism of purine that settles in the joints and form crystal that sparks great pain and stiffness, also an enlargement and protrusion of swollen joints. As synthetic drug commonly used to overcome uric acid is allopurinol. Allopurinol work by inhibiting the formation of uric acid precursor xanthine and hypoxanthine, however allopurinol have few side effects, sometimes occurs in gastrointestinal toxicity and increase gout attack acute at the beginning of therapy. Hence, many people use medicinal plants as anti uric acid because it has less side effects, easy to get and are relatively inexpensive as opposed to synhesis medicine. Bark of secang Caesalpinia sappan L..have the capability to inhibit of the activity of the xanthine oxidase until 56,473%, while allopurinol capable of inhibiting the activity of the xanthine oxidase until 87,474%. The result of this research proves that bark of secang having activity to inhibit of xanthine oxidase, so that it can be used as traditional medicines for anti uric acid. Keywords xanthine oxidase, bark of secang, inhibitory activity. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 12 KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2015, 32, 12-17 p-ISSN 2354-6565 / e-ISSN 2502-3438 Pertamawati dan Hardhiyuna UJI PENGHAMBATAN AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE TERHADAP EKSTRAK KULIT KAYU SECANG Caesalpinia sappan L. Pertamawati & Mutia Hardhiyuna Pusat Teknologi Farmasi dan Medika-LAPTIAB-BPPT Kawasan PUSPIPTEK Serpong – Banten Selatan Corresponding author email ; pertamawatikartakusumah ABSTRAK Enzim xantin oksidase adalah enzim yang berperan sebagai katalisator dalam proses oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan kemudian menjadi asam urat. Asam urat adalah produk dari metabolisme purin yang mengendap di persendian dan membentuk kristal sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan kaku, menyebabkan pembesaran dan penonjolan sendi. Obat sintetik yang biasa digunakan untuk mengatasi asam urat adalah allopurinol. Allopurinol bekerja menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya xantin dan hipoxantin. Akan tetapi allopurinol memiliki beberapa efek samping, kadang–kadang terjadi toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi. Oleh karena itu, banyak masyarakat memanfaatkan tanaman obat sebagai anti asam urat karena memiliki efek samping yang relatif kecil, mudah didapatkan, dan harganya relatif murah dibandingkan dengan obat sintesis. Kulit kayu secang Caesalpinia sappan L., ternyata memiliki kemampuan sebagai anti asam urat. Hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa ekstrak kulit kayu secang mampu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sampai 56,47%, sementara allopurinol mampu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sampai 87,47%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kulit kayu secang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional anti asam urat. Kata kunci xantin oksidase, kulit kayu secang, asam urat ABSTRACT Xanthine oxidase is an enzyme that act as catalyst in the process of oxidizing hypoxanthine to become xanthine and then into uric acid. Uric acid is the product of metabolism of purine that settles in the joints and form crystal that sparks great pain and stiffness, also an enlargement and protrusion of swollen joints. As synthetic drug commonly used to overcome uric acid is allopurinol. Allopurinol work by inhibiting the formation of uric acid precursor xanthine and hypoxanthine, however allopurinol have few side effects, sometimes occurs in gastrointestinal toxicity and increase gout attack acute at the beginning of therapy. Hence, many people use medicinal plants as anti uric acid because it has less side effects, easy to get and are relatively inexpensive as opposed to synhesis medicine. Bark of secang Caesalpinia sappan L..have the capability to inhibit of the activity of the xanthine oxidase until 56,473%, while allopurinol capable of inhibiting the activity of the xanthine oxidase until 87,474%. The result of this research proves that bark of secang having activity to inhibit of xanthine oxidase, so that it can be used as traditional medicines for anti uric acid. Keywords xanthine oxidase, bark of secang, inhibitory activity. PENDAHULUAN Xantin oksidase adalah enzim yang berperan sebagai katalisator dalam proses oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan kemudian menjadi asam urat xantin oxidase merupakan enzim yang mereduksi O2 menjadi H2O2 dalam sitosol dan diperkirakan faktor utama dalam cedera iskemia terutama pada sel mukosa usus. Xantin oksidase merupakan homodimer katalitik subunit independent, adalah enzim yang mengkatalisis hipoxantin Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 32, 12-17 13 Pertamawati dan Hardhiyuna menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat, yang merupakan jalur degradasi purin. Asam urat adalah produk dari metabolisme purin yang mengendap di persendian dan membentuk kristal kecil sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak. Pada kondisi tertentu dapat terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal yang disebut hiperurisemia Walker dan Edward, 2003. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh tingkat produksi asam urat yang berlebih, ekskresi asam urat melalui ginjal yang berkurang atau kombinasi keduanya Wibowo, 2006. Hiperurisemia yang lanjut dapat berkembang menjadi gout. Gout merupakan jenis penyakit metabolik yang keberadaannya cukup populer dikalangan masyarakat dengan sebutan pirai Price dan Wilson, 2005. Obat sintetik yang biasa digunakan untuk mengatasi asam urat adalah allopurinol. Allopurinol merupakan suatu analog asam urat, bekerja menghambat pembentukan asam urat dari prekursornya xantin dan hipoxantin dengan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase Price dan Wilson, 2005. Akan tetapi allopurinol memiliki beberapa efek samping yaitu kemerahan pada kulit, leukopenia, kadang–kadang terjadi toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi Dipiro dkk., 2005. Oleh karena itu, sekarang masyarakat banyak yang menggunakan tanaman obat sebagai obat tradisional karena memiliki efek samping yang relatif kecil, mudah didapatkan, dan harganya relatif murah dibandingkan dengan obat sintesis. Kulit kayu secang Caesalpinia sappan L. secara empiris dimanfaatkan sebagai bahan untuk pengobatan penyakit asam urat. Berbagai macam zat yang terkandung dalam kulit kayu secang antara lain brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid. Selain itu juga mengandung asam galat, brasilein, delta-a phellandrene, oscimene, resin dan resorin. Xu dkk, 1994. Penelitian mengenai efek secang sebagai agen anti hiper urisemia masih dirasakan kurang, padahal potensi biologis secang cukup besar, sehingga dirasakan perlu dilakukan penelitian secang sebagai gen anti hiper urisemia. Tujuan percobaan ini ialah untuk mengetahui kemampuan penghambatan aktivitas enzim Xantin oksidase terhadap sampel ekstrak kulit kayu secang Caesalpinia sappan L.. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan secara metoda statistik analisis varian dan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata antar dua perlakuan digunakan metode Uji Wilayah Berganda Duncan. Hasil percobaan diharapkan dapat memberikan informasi dalam meningkatkan kesehatan dengan mengembangkan Obat Herbal Terstandar OHT. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan Medika – LAPTIAB – TAB – BPPT. METODE Bahan - Bahan utama simplisia kering kulit kayu secang, dihaluskan menjadi potongan-potongan kecil berukuran sekitar 1 mm. - Bahan kimia terdiri dari DMSO Sigma, K2HPO4 Sigma P 0662, NaOH Sigma 221465, HCl Merck, xantin X0626, xantin oksidase Sigma X4375 pelarut perkolasi etanol 96% allopurinol, aquadest bebas CO2 Alat. Peralatan ekstraksi perkolasi perkolator dari Buchi Pump Controller C-610 dan Buchi Pump Module C-610. Peralatan Spektrofotometer Shimadzu Pharmaspec UV 1700. Identifikasi Tanaman. Tanaman secang kulit kayu, dideterminasi di Research Center for Biology, Indonesian Institute for Science LIPI. Pembuatan Ekstrak. - Bahan tanaman dibersihkan, dikeringkan dalam oven pada suhu 55o C dan dihaluskan. Pengeringan dihentikan bila kadar air telah mencapai sekitar 3%. - Simplisia ditimbang sebanyak 20 gram, dibungkus kertas saring sepanjang tabung perkolator bercorong panjang 28 cm diameter 4 cm. Masukkan bungkusan simplisia tersebut dengan cara disumbat kertas saring pembungkus diikat atau digulung di bagian bawah supaya simplisia tidak keluar ketika alat perkolasi 14 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 32, 12-17 Pertamawati dan Hardhiyuna dijalankan, selanjutnya alat perkolasi tersebut ditutup. - Pelarut dimasukkan ke dalam wadah bejana, pipa palstik kecil dipasangkan dari bejana ke mesin motor perkolator - Mesin motor perkolator dinyalakan sampai simplisia terendam larutan, selanjutnya mesin motor dimatikan dan biarkan perendaman berlangsung selama ½ jam. - Mesin motor dinyalakan kembali da biarkan perkolator bekerja selama 11/2 jam sampai diperoleh ekstrak yang diharapkan. Persiapan Larutan a. Pembuatan larutan dapar kalium fosfat pH 7,5 50 mM - Timbang K2HPO4 40,6 mL = 40,6 mL x 174,18 g/1000 mL = 7,071 g - Timbang K2HPO4 9,4 mL = 9,4 mL x 136,09 g/1000 mL = 1,279 g - Kedalam beaker gelas 1 L, masukkan kedua bahan kimia tersebut, tambah dengan 900 mL aqua bidestilata yang sudah dipanaskan bebas O2 dan CO2. Aduk hingga larut. - Tetapkan pH hingga 7,5 dengan penambahan NaOH 0,1 M/HCl 0,1 M. - Baru di tambahkan dengan aqua bidestilata hingga 1 L. Catatan untuk membuat 500 mL berat K2HPO4 = 3,536 g =7,0712 berat KH2PO4 = 0,639 g =1,279 2. K2HPO4 BM=174,18 KH2PO4 BM=136,09 b. Pembuatan larutan substrat 0,75 mM xantin, BM 152,11 dibuat fresh. Ditimbang sejumlah 22,8 mg + 300 µL NaOH encer. Kocok hingga larut dalam tabung eppendrof. Tambahkan dengan aquadest hingga 18 mL, tentukan pH hingga 7,5 dengan menggunakan larutan HCl/NaOH encer. Tambahkan dengan aquadest hingga 20 mL. Larutan kerja dibuat dengan mengencerkan stok menjadi 1/10x-nya. c. Pembuatan larutan enzim - Pembuatan larutan stok enzim Ditimbang sejumlah 10 mg ~0,12 unit per mg padatan enzim kemudian dilarutkan dalam 1 mL dapar fosfat pH 7,5, suhu kamar. Kocok hingga homogen dan dibagi dalam 10 microtube 1,2 unit/ml, simpan dalam frezzer. Yang sudah dicairkan tidak boleh dimasukkan ke dalam freezer kembali. - Pembuatan larutan kerja enzim 0,3 unit/ml Larutan kerja adalah mengencerkan larutan stok dengan perbandingan 14 dengan dapar fosfat pH 7,5. d. Pembuatan larutan sampel - Larutan Stok LS Ditimbang sejumlah 10 mg ekstrak, tambahkan 200 µl DMSO 20xberat ekstrak  vortek hingga larut. Kemudian tambahkan 300 µl dapar fosfat 30x berat extract  vortex hingga larut, diperoleh larutan uji dengan konsentrasi ppm LS=larutan stok1. - Larutan kerja LK. LS diencerkan 1/20x dengan dapar fosfat pH 7,5 hingga diperoleh larutan kerja LK dengan konsentrasi 1000 mL LS1 + 0,95 mL dapar fosfatpH 7,5  konsentrasi ppm e. Pembuatan larutan pembanding Allopurinol - Satu tablet allopurinol 100 mg digerus hingga halus, kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 5 mL dan ditambah dengan dapar fosfat hingga batas. - Disonikasi selama 5 menit pada suhu kamar  dipindahkan dalam ependrof 1 mL  disentrifuse hingga didapatkan supernatant, konsentrasi larutan ialah 2x104 ppm. - Diencerkan 1/20 x  0,05 mL stok + 0,95 mL dapar fosfat  ppm. f. Pelaksanaan pengujian Proses pengujian inhibisi xantin oksidase dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan kuvet Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 32, 12-17 15 Pertamawati dan Hardhiyuna kuarsa 3 mL pada panjang gelombang 290 nm dengan prosedur sebagai berikut - Ke dalam kuvet kuarsa 3 mL dimasukkan secara berturut-turut sampel uji, dapar fosfat dan substrat xantin. Kemudian diinkubasi pada 37 oC selama 5 menit. - Selanjutnya reaksi dimulai dengan penambahan larutan enzim xantin oksidase dan dikocok hingga homogen. Inkubasi tetap dilakukan pada suhu 37 oC. - Tambahan larutan untuk menghentikan reaksi, yakni larutan HCL 0,5 M - Dilakukan pengukuran kadar asam urat yang terbentuk selama 4 menit. - Dibuat kontrol enzim dimana sampel diganti dengan dapar fosfat. - Blanko dibuat sebagai berikut blanko sampel dibuat dengan menambahkan sampel+xantin+ dapar fosfat tanpa enzim. Blanko kontrol enzim digunakan xantin+dapar fosfat. - % inhibisi xantin oksidase dihitung dengan persamaan sebagai berikut % inhibisi= 1 – slope sampelSlope kontrol enzim×100% Komposisi pereaksi pada pengukuran inhibisi xantin oksidase dituliskan dalam Tabel 1 sebagai berikut Tabel 1. Komposis Pereaksi Pada Pengukuran Inhibisi Xantin Oksidase C dan ukur absorbansinya setiap menitAnalisis data. Data yang diperoleh berupa hasil pengukuran serapan secara spektrofotometri UV Data yang diperoleh unit/ml enzim digunakan untuk menghitung aktivitas dalam unit/mg solid. Data digunakan untuk menghitung persentase penghambatan xantin oksidase dengan rumus Nilai IC50 konsentrasi inhibitor yang menghasilkan penghambatan aktivitas xantin oksidase sebesar 50% dapat ditentukan dengan analisis regresi linier antara konsentrasi senyawa uji terhadap persentase penghambatan aktivitas xantin oxsidase, kemudian dilanjutkan denganuji statistik dengan uji t dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum analisis dilakukan, terlebih dahulu dicari berapa panjang gelombang yang sesuai untuk analisis dengan alat spektrofotometer. Pencarian panjang gelombang yang sesuai dilakukan dengan mengukur panjang gelombang salah satu ekstrak dan dihitung berapa besar nilai spektrofotometri-nya berdasarkan panjang gelombang yang diberikan 300 nm, 295 nm, 290 nm, 285 nm dan 280 nm. Hasil yang diperoleh tertulis dalam Tabel 2. Tabel 2. Nilai Spektrofotometri Selanjutnya semua larutan ekstrak diukur nilai spektrofotometrinya pada panjang gelombang 290 nm. Penelitian untuk mengetahui persentase penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase oleh allopurinol sebagai kontrol positif dilakukan untuk mengetahui nilai kepercayaan yang dihitung secara statistik. Hasil yang diperoleh terlihat dalam Grafik 1. 16 Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 32, 12-17 Pertamawati dan Hardhiyuna Grafik1. Presentasi Penghambatan Aktivitas Enzim Xantin oksidase oleh Kontrol Positif Allopurinol pada Variasi Konsentrasi Dari Grafik 1 terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi allopurinol semakin meningkat pula grafik yang terjadi. Presentasi penghambatan % inhibisi aktivitas enzim Xantin oksidase oleh kontrol positif allopurinol 1000 ppm adalah yang tertinggi 78,48%. Semakin tinggi konsentrasi dalam ppm semakin tinggi pula presentasi penghambatan aktivitas enzim Xantin oksidase, namun peningkatannya tidak setajam pada konsentrasi 100 ppm sampai 500 ppm. Uji penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak kulit kayu secang, hasil validasi = pengujian ulang 3 kali dilakukan dengan menggunakan peralatan spektrofotometri UV – Vis seperti yang terlihat dalam bab Bahan dan Metode pelaksanaan penelitian. Hasil yang diperoleh tertulis dalam Tabel 3 sebagai berikut Tabel 3. Hasil uji penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak secang hasil validasi Allopurinol Kontrol positif 1000 ppm 87,47 Dari Tabel 3 terlihat bahwa penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak secang adalah 58,92%, sedangkan terhadap allopurinol adalah 87,47%. Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak secang mempunyai daya inhibisi terhadap enzim xantin oksidase yang cukup tinggi. Daya inhibisi ekstrak allopurinol yang lebih tinggi karena allopurinol merupakan obat sintetis untuk menanggulangi asam urat. Hasil pengujian hambatan aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak secang tersebut digambarkan dalam Grafik 2 sebagai berikut 1 Secang 1 2 Secang 2 3 Secang 3 4 Allopurinol Kontrol positif 1000 ppm Grafik 2. Persentase % inhibisi aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak kulit kayu secang Dari Grafik 2 terlihat bahwa ekstrak kulit kayu secang mampu menghambat aktivitas enzim xantin oksidase yang cukup tinggi, sedangkan allopurinol sebagai obat sintetis untuk anti asam urat memiliki daya inhibisi yang lebih tinggi 87,47%. Hasil yang diperoleh ini memungkinkan untuk menjadikan secang sebagai obat herbal anti asam urat. Dengan penelitian lebih lanjutdiusahakan agar daya inhibisi penghambatan terhadap enzim xantin oksidase dapat lebih meningkat, sehingga dapat diterapkan dalam usaha memajukan industri obat herbal, produk yang dihasilkan dapat diperoleh dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau. KESIMPULAN 1. Ekstrak kulit kayu secang bermanfaat sebagai anti asam urat dengan persentase % inhibisi sebesar 58,922%, sementara persentase inhibisi allopurinol sebesar 87,47%. 2. Penelitian ini merupakan uji penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase terhadap ekstrak kulit kayu secang dalam taraf awal. 78,48%62,48%31,28%15,93%y = 0,0632x + 20,377R² = 0,91160204060801000 500 1000 1500%InhibisiAllopurinol ppm Kartika J. Ilm. Far, Des 2015, 32, 12-17 17 Pertamawati dan Hardhiyuna Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi metabolisme senyawa bioaktif ekstrak secang yang berperan dalam pengujian ini. DAFTAR PUSTAKA xantin oksidase diakses pada tanggal 10 September 2015. Joseph T. DiPiro, Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael Posey. 2005. Pharmacotherapy A Pathophysiological Approach Eds. 7th edition. Chapter 100. Acne Vulgaris Treatment Acne Vulgaris Accesspharmacy. Price, S & Wilson, L, 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta Walker, R. dan Edward, C. 2003.Clinical Pharmacy And Therapeutics. Edisi 3. USA Churchill Livingstone Wibowo, S. 2006. Asam Urat, Diakses pada tanggal 9 September 2015 Xu, H., Zhou, Z., Yang, J., 1994. Chemical Constituents of Caesalpinia sappan L., Zhongguo Zhongyao Zazhi, 19, 8 485-486 ... The mechanism of decreasing uric acid in secang wood is also through inhibition of the activity of the xanthine oxidase enzyme, although not higher than allopurinol. 13 The chemical content that is responsible as a hypouricemic agent in secang wood is not known. Tempuyung leaves have a diuretic effect so that they can be uricosuric by eliminating uric acid in the bladder. ...Danang ArdiyantoAgus TriyonoUlfatun NisaZuraida ZulkarnainBackground Hyperuricemia has become a health problems in Indonesia lately. The use of traditional medicine, especially herbs, has been used in the treatment of hyperuricemia. Hortus Medicus Herbal Medicine Clinic Tawangmangu has several herbal formulas that are applied in the care of hyperuricemia This study aims to determine the description of the mostly used medicinal plants for hyperuricemia and the percentage of efficacy of hyperuricemia therapy using medicinal plant. Methods This study was a retrospective cross-sectional study using purposive sampling. The total sample was 120 medical records and prescriptions for hyperuricemia patients at Hortus Medicus clinic for the period July-December 2020. Results There were 3 hyperuricemia herbs formulas used in Hortus Medicus. Based on the calculation of the doctor's prescription for hyperuricemia, the first herbal formula consisting of secang Caesalpinia sappan bark, tempuyung Sonchus arvensis herb, kepel Stelechocarpus burahol leaf was prescribed as many as 72 prescriptions 60%. The second herbal formula consisting of cabe jawa Piper retrofactum, daun sendok Plantago mayor leaves, celery Apium graveolens herbs with 36 prescriptions 30%, and the third herbal formula consisting of rumput bolong Equisetum debille herb, temulawak Curcuma xanthorizza, turmeric Curcuma domestica with 12 prescriptions 10%. The therapeutic efficacy of herbal formula 1st, 2nd and 3rd were 80%; 60%; 50%. There was no significant relationship between sex and the outcome of hyperuricemia therapy p= Among three hyperuricemia herbal formulas used in Hortus Medicus, the 1st formula was mostly used. The percentage of therapeutic efficacy was also higher compared to the other two formulas.... Dexamethason sering mengakibatkan myopathy otot menyusut dan nyeri pada penggunaan oral, juga menekan adrenal agak kuat Saputra, 2015. Allopurinol merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan asam urat kronis, penggunaan allopurinol memiliki beberapa efek samping yaitu kemerahan pada kulit, leukopenia, kadang-kadang terjadi toksisitas pada gastrointestinal dan meningkatkan serangan akut gout pada awal terapi Pertamawati, 2015. ...Abdul RoniTri MinarsihLatar Belakang Jamu masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan. BPOM melarang penggunaan Bahan Kimia Obat di dalam sediaan jamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode Kromatografi Lapis Tipis KLT yang dapat secara simultan menganalisis adanya kandungan Allopurinol dan Deksamethason dalam jamu, serta untuk mengidentifikasi adanya kandungan allopurinol dan deksametason dalam sampel jamu. Metode yang digunakan adalah KLT, sampel yang digunakan terdiri dari 8 sampel jamu pegal linu dan asam urat yang beredar di Ungaran, yang tidak terdaftar pada BPOM. Fase Diam yang digunakan adalah Lempeng Silika Gel GF 254. Hasil dari penelitian ini pada optimasi metode KLT diperoleh fase gerak yang terdiri dari etil asetat dan kloroform dengan perbadingan 41. Pada komposisi fase gerak tersebut, bercak allopurinol dan deksametason dapat terpisah dan diperoleh harga Rf baku allopurinol sebesar , sedangkan harga Rf baku deksametason sebesar memenuhi persyaratan nilai yang baik yaitu – Dari 8 sampel yang dianalisis terdapat 2 sampel yang mengandung Allopurinol, yaitu sampel E dan F dan tidak ada sampel yang mengandung Metode KLT yang dikembangkan mampu memisahkan bercak noda Allopurinol dan Deksametason, dan terdapat 2 sampel yang mengandung allopurinol dan tidak ada yang mengandung deksametasonKata kunci Jamu, Allopurinol, Deksametason, KLT... 8,9,10 Xantin oksidase merupakan enzim kunci pada manusia, terutama pada metabolisme purin dengan bertindak sebagai katalis reaksi hidroksilasi oksidatif hipoxantin menjadi xantin dan hasil selanjutnya adalah pembentukan asam urat. 11 Jalur ini merupakan jalur degradasi purin dengan penurunan O2 di pusat flavin dan menghasilkan Reactive Oxygen Species ROS, baik radikal anion superoksida atau hidrogen peroksida. 12 Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa kulit buah durian memiliki aktivitas antihiperurisemia pada mencit putih jantan dengan penurunan kadar asam urat sebesar 0,37±0,25 mg/dL. ...Rela SoniaYusnelti Yusnelti Fitrianingsih AptDurian Durio zibethinus Linn. leaves are known to inhibit the xanthine oxidase enzyme which can reduce uric acid levels in the blood. The purpose of study is to determine the effectiveness of ethanol extracts of durian leaves in reducing uric acid levels in hyperuricemic mice. The mice were induced with chicken’s liver juice 0,2 mL/20 gBW and potassium oxonate 250 mg/kgBW. The animals were mice with uric acid levels above 3,3 mg/dL or 6,2-7,1 mg/dL. The study was used a completely randomized design CRD with six treatments and three replications, with three mice in each replications. The treatments group were K+ Allopurinol 10 mg/kgBW; K- CMC-Na extracts in group P1,P2, P3, P4 are 50; 100; 200; 250 mg/kgBW. The measurements of uric acid levels were performed on day-0, day-6 after induction, and day-15 after administering each group. The data obtained were analyzed by One Way Anova test followed by Duncan's Post Hoc further test. The results showed that durian leaves could reduce uric acid levels in mice blood with the highest percentage reduction was in P2 100 mg/kgBW group of 40,53%, followed by P1 50 mg/kgBW of 38,68%. The lowest percentage was in the P4 group 250 mg/kgBW of 22,36%, followed by the P3 group 200 mg/kgBW of 27,71% and the ED50 value was 61,65 mg/kgBW. In conclusion, ethanol extracts of durian leaves has a significant effect on decreasing total uric acid levels in mice and has potential as an antihyperuricemia agent.... Secang wood inhibits the conversion of hypoxanthine into xanthine thereby inhibiting the formation of uric acid. N-hexane, ethyl acetate, and 70% ethanol extract of tempuyung leaves can reduce uric acid levels in hyperuricemia mice Pertamawati & Hardhiyuna, 2015. ...Agus TriyonoHyperuricemia is a degenerative disease with a reasonably high prevalence and requires long-term treatment. Clinical research has been conducted to test the efficacy and safety of herbal medicine for hyperuricemia. The research involved 30 subjects who had fulfilled the inclusion and exclusion criteria and conducted with a pre-post test research design. Subjects were treated with herbal medicine for hyperuricemia three times a day for 28 days. From the research, jamu for hyperuricemia was effective in reducing blood uric acid levels from mg/dL to mg/dL, raising the quality of life score SF-36 from to and disappeared of clinical symptoms. Use of herbal medicine for hyperuricemia for 28 days in subjects had no symptoms of severe side effects found and did not interfere with liver, kidney, and blood R. Maudy DjunaidiAnita Lidesna Shinta AmatDesi Indria RiniMaria Agnes Etty DedyLatar Belakang Hiperurisemia merupakan keadaan dimana terjadinya gangguan metabolisme berupa peningkatan kadar asam urat serum yang berlebihan atau diatas normal dan dapat menyebabkan terjadinya gout. Daun sirsak Annona muricata L. merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif yang berpotensi dapat menurunkan kadar asam urat tikus. Tujuan Penelitian Menentukan dosis sekstrak etanol daun sirsak yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus. Metode Penelitian ini adalah penelitian true experimental, 24 ekor tikus putih Rattus novergicus galur Sprague dawley dibagi kedalam 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif yang diinduksi dengan jus hati ayam, kelompok kontrol positif yang diberikan allopurinol 18 mg/200gBB, dan kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 yang diberikan ekstrak etanol daun sirsak dengan dosis berbeda 10, 40 dan 70 mg/200gBB selama 12 hari. Perbedaan asam urat sebelum dan sesudah perlakuan tiap kelompok diuji dengan One Way Annova, dilanjutkan dengan analisis Post hoc. Perubahan kadar asam urat perhari pengamatan diuji dengan Repeated Annova, dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil Ekstrak etanol daun sirsak sirsak Annona muricata L. dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dan tidak memiliki perbedaan bermakna dengan allopurinol p>0,05. Dosis 10, 40 dan 70 mg/200gBB memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar asam urat tikus dengan puncak penurunan terjadi pada hari ke-26 yaitu 1,58 mg/dl p<0,05 Kesimpulan Ekstrak etanol daun sirsak sirsak Annona muricata L. dapat menurunkan kadar asam urat tikus. Dosis 10, 40 dan 70 mg/200gBB memiliki efektivitas yang sama dengan Allopurionol dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah study reported the antioxidant activity of sappan wood Caesalpinia sappan L. extract and their extract fraction from the liquid-liquid extraction and vacuum liquid chromatography. The study comprises with phytochemical assessments, evaluation of total phenolic content TPC and total flavonoid content TFC. The evaluation of antioxidant activity was carried out by using the DPPH method. The effectiveness of antioxidant activity in sappan wood compared to quercetin. Extract of sappan wood ESW yields of extract fraction from liquid-liquid extraction FE LLE yields of and extract fraction from vacuum liquid chromatography FE VLC with silica gel and eluent sequential from n-hexane, 5% n-hexane/95% ethyl acetate, ethyl acetate and 5% ethyl acetate/45% methanol was produced 60 of fractions extract. The thin-layer chromatography TLC was analyzed using silica gel as a stationary phase with the mobile phase of n-hexaneethyl acetate 1 was obtained 10 of fractions extract in fractions of 6 and 7, which showed the most positive results. The phytochemical test indicated the presence of phenolic and flavonoids compounds. The highest values for TPC was FE LLE mg GAE/g, FE VLC mg GAE/g and ESW mg GAE/g, respectively. The highest values for TFC were F VLC mg QE/g, FE LLE mg QE/g and ESW mg QE/g, respectively. Then, the highest of antioxidants activity were F VLC μg/mL, FE LLE μg/mL, quercetin μg/mL and ESW μg/mL, respectively. The results showed that the highest of TFC was related to the antioxidant activity. However, the highest value of TPC was not showed the highest antioxidant activity. Both ESW, FE LLE and FE VLC with quercetin as control exhibited powerful compounds have many benefits in the health field, one of which is xanthine oxidase inhibitor. Xanthine oxidase is a catalyst in the oxidation of hypoxanthine to xanthine and catalyzes xanthine oxidation and causing uric acid formation. The formation of gout in the body will trigger the onset of arthritis gout, which is swelling in the joints, causing unbearable pain. Flavonoid compounds will be extracted from the Sansevieria trifasciata leaves using the Ultrasound Assisted Enzymatic Extraction UAEE method which is a combination of two methods, enzymatic hydrolysis in the pre-treatment and sonication extraction process. Enzymatic hydrolysis using cellulase enzymes aims to destroy the cell wall of mother-in-law's tongue leaves so that the yield extraction is expected to be higher. The advantage of using this method is that the extraction time is shorter, can increase the yield extraction, requires a little solvent, and is environmentally friendly. Quantitative tests on the content of flavonoids and inhibition tests of flavonoids on xanthine oxidase will be carried out using UV-Vis spectrophotometry at 415 nm and 295 nm wavelengths respectively. In this study the extraction of flavonoid compounds from the leaves of the tongue-in-law will be carried out using the enzymatic hydrolysis method and sonication extraction with ethanol solvent. The variations of this research are the concentration of cellulase enzymes and the concentration of ethanol solvents. In this study, the optimal extract yield was at 60% ethanol concentration and 60 mg/g enzyme concentration. The obtained flavonoid content was mg/g in the extract with an enzyme concentration of 60 mg/g and 50% ethanol concentration. The inhibitory activity of the xanthine oxidase enzyme to extract at optimal conditions was MaObjective To study the chemical constituents from the seeds of Caesalpinia sappan. Methods The constituents were isolated and purified by silica gel chromatograpy repeatedly from the seeds of C. sappan, and the structures were identified by spectral analysis and chemical methods. Results Fourteen compounds were isolated from the seeds of C. sappan and the structures were identified as phanginin F 1, phanginin G 2, phanginin H 3, phanginin I 4, phanginin J 5, phanginin K 6, phanginin L 7, phanginin M 8, naringenin 9, homoeriodictyol 10, steraric acid 11, 1H-azirino [1,2-a] indole 12, serlyticin A 13, and kaempferol 14. Conclusion Compounds 9-14 are obtained from the seeds of C. sappan and the plants of Caesalpinia Linn. for the first time. © 2016, Editorial Office of Chinese Traditional and Herbal Drugs. All right Vulgaris Treatment Acne Vulgaris AccesspharmacyGary R YeeBarbara G MatzkeL Michael WellsPoseyYee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael Posey. 2005. Pharmacotherapy A Pathophysiological Approach Eds. 7th edition. Chapter 100. Acne Vulgaris Treatment Acne Vulgaris Accesspharmacy. spx?aID=3212123Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses PenyakitClinical Pharmacy And TherapeuticsPriceL WilsonJakarta EgcR WalkerC S EdwardPrice, S & Wilson, L, 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta Walker, R. dan Edward, C. 2003.Clinical Pharmacy And Therapeutics. Edisi 3. USA Churchill Livingstone Wibowo, S. 2006. Asam Urat, Diakses pada tanggal 9 September 2015Clinical Pharmacy And TherapeuticsR WalkerC EdwardWalker, R. dan Edward, C. 2003.Clinical Pharmacy And Therapeutics. Edisi 3. USA Churchill Livingstone Wibowo, S. 2006. Asam Urat, Diakses pada tanggal 9 September 2015

bahan yang memiliki ekstrak anti asam urat adalah kulit