CERITANYATA DEWASA 17+. Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena
Search Kisah Doktor Hamidah. Kedai buku online Malaysia Saya boleh dihubungi di hamidah Wanda hamidah 31 Oktober 2017 13 Ini adalah posting asal oleh YB Hamidah Osman ADUN Sungai Rapat, yang telah dengan bangganya menyatakan beliau telah berjaya menghapuskan bukti bahawa beliau telah memasukkan gambar YB Khalid Samad yang disuper Imposed dengan niat menghina keperibadian Muslim YB Khalid
Sibungsu yang memperhatikan dengan serius tindakan kedua kakaknya, segera meninggalkan mainannya, lalu datang kepada ibunya. Si bungsu tidak berkata apa-apa, tetapi ia langsung memeluk ibunya dengan penuh kasih. Setelah itu mereka kembali ke tempatnya masing-masing. Setelah selesai menulis, pada saat itu di luar rumah hujan sangat deras
Search Kisah Doktor Hamidah. Selain pengiktirafan dalam bidang sastera, A Beralih kepada kisah berjumpa doktor pakar pagi tadi Wanda Hamidah mengakui dari perceraian itu dia belajar banyak tentang nilai kejujuran dalam hidup "Kami sempat berbual-bual tentang kisah silam seniman agung P Alhamdulillah Alhamdulillah.
Adacerita menarik tentang pesugihan 'celeng kresek' dialami warga Jawa Timur. Pak Sarno (sebut saja begitu), semula hidup sederhana bersama keluarga. Beberapa lama, dia jarang kelihatan berada di tengah masyarakat. Tanpa diawali cerita ini-itu, Pak Sarno lalu membuka usaha warung soto. Dalam tempo relatif singkat, sotonya laris.
Melansirdari Spikes Asia, cerita dalam serial ini terinspirasi dari 13 kisah nyata, di mana korbannya adalah para siswi dari 13 sekolah yang berbeda. Cerita itu kemudian dikembangkan sebagai kisah tentang 1 gadis dengan 13 pengalaman di 13 sekolah, dan dirangkum lewat 13 episode yang berbeda pula. Namun, ada sedikit perbedaan antara cerita
AlQashash: 83). Orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang tinggi hati di muka bumi. Ketinggian hati ini mendorong mereka untuk merusak tanaman, hewan, dan semua yang ada di muka bumi. Ajaran-ajaran Ilahiyah dalam jumlah yang banyak lagi melimpah melarang kesombongan, takabur, dan tinggi hati.
Banyakyang harus terjerat bank untuk bisa mendapatkan kekayaannya baru kemudian bisa mengembangkan bisnisnya. Paling tidak, sembilan kisah nyata pengusaha sukses di bawah ini mengingatkan kita bahwa melalui tekad, keberanian, konsistensi, dan sedikit keberuntungan, siapa pun dapat mengalahkan keadaan miskin dan mencapai kesuksesan luar biasa. 1.
Berbicaratentang Samson, Sahabat Boombastis pasti tahu kalau kekuatan terbesarnya ada pada rambutnya. Kalau dipotong, ia seolah-olah lemas tak berdaya. Nah, cerita hidup dari Samson ini nyatanya sering kali dikaitkan dengan salah satu nabi yang ada di dalam Kitab Al-Qur'an. Namanya adalah Nabi Sam'un Al-Ghozi.
Tidaklama kemudian Hamidah pun dibebaskan Bahkan ada sebuah kisah, bahwa Ustman bin Abil A'sh pernah suatu ketika membatalkan sebuah pelantikan gubernur baru karena kandidarnya mempunayi nama seperti itu Nor Hamidah memberitahu, sekiranya dibiarkan begitu sahaja, kanak-kanak tersebut akan membesar dengan keadaan kurang keyakinan diri, pemalu
PesugihanIslam Kisah Nyata Pesugihan Kandang Bubrah Kisah berikut ini merupakan cerita nyata seseorang yang menggunakan pesugihan kandang bubrah yang tanpa tumbal Blank Plaques For Engraving. Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan berikut latihan soalnya Tidak lupa juga beberapa cerita tentang
Takterasa, kita sudah tiba di penghujung tahun 2020 Selalu ada warna baru yang tidak membosankan dalam setiap ceritanya, Tidak harus selalu tentang cinta sepasang kekasih, namun kisah cinta yang lebih luas Banyak sisi positif dari film ini, Mulai dari pemeran yang mendukung, jalan cerita yang menyenangkan, adegan yang mengharukan, lokasi
Renungantentang dan untuk Bangsanya (1979). "Di antara kami, mulai dari saya, kami tinggalkan semua adat sopan-santun (yang kaku). Perasaan kami sendiri yang harus mengatakan kepada kami sejauh mana cita-cita ingin bebas kami boleh bergerak," tulis Kartini dalam suratnya. Kartini memberi gambaran kepada Stella betapa ketatnya tata krama di
KompetensiDasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 3 f 2. Beban Belajar Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit. Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk
Iniadalah kisah nyata seseorang yang mengaku telah meminta pesugihan di gunung kawi Ulangi Membaca Ulangi Membaca 2020 Prevailing Wage Rates Misalnya cerita yang menyebutkan bahwa Pangeran Samudra dan R gue mau cerita sedikit tentang kisah horror di bekas rumah pesugihan, kejadiannya udah 6 tahun pas gue masih SD kelas 6 gue mau cerita sedikit
iHOuVT. - Asmaul Husna As Sami artinya Yang Maha Mendengar. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dikutip dari laman NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa. وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠ Arab Latin Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụnArtinya “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”QS. Al A'raf [7]180 Asmaul Husna As Sami Artinya Yang Maha Mendengar Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah As Sami. Asmaul Husna As Sami memiliki arti, yaitu Yang Maha Mendengar. Akar kata As Sami dalam bahasa Arab Klasik memiliki arti mendengar, menyimak untuk memahami, menerima, perintah untuk memperhatikan, penuh perhatian untuk mengerti apa yang didengarkan. Dikutip dari laman Rumah Belajar Kemendikbud, kata As Sami memiliki arti dan makna Maha Mendengar, di mana Allah SWT mendengarkan segala suara, segala bunyi, percakapan, dan lain sebagainnya di alam semesta ini. Pendengar Allah SWT memiliki daya yang tidak terbatas, bahkan DzatNya mengetahui suara hati dan segala yang terbesik di benak manusia. Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna As Sami di dalam Al Quran ditampilkan dalam beberapa ayat seperti Surah Al Baqarah ayat 127 dan Surah Anfal ayat Asmaul Husna As Sami dalam Al Quran 1. Surah Al Baqarah Ayat 127وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ - ١٢٧ Arab Latin Wa iż yarfa'u ibrāhīmul-qawā'ida minal-baiti wa ismā'īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīmArtinya “Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, seraya berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah amal dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”QS. Baqarah [2]127 2. Surah Al Baqarah Ayat 137فَاِنْ اٰمَنُوْا بِمِثْلِ مَآ اٰمَنْتُمْ بِهٖ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍۚ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ۗ - ١٣٧ Arab Latin Fa in āmanụ bimiṡli mā āmantum bihī fa qadihtadau, wa in tawallau fa innamā hum fī syiqāq, fa sayakfīkahumullāh, wa huwas-samī'ul-'alīmArtinya “Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan denganmu, maka Allah mencukupkan engkau Muhammad terhadap mereka dengan pertolongan-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”QS. Al Baqarah [2]137 3. Surah Anfal Ayat 17فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ - ١٧ Arab Latin Fa lam taqtulụhum wa lākinnallāha qatalahum wa mā ramaita iż ramaita wa lākinnallāha ramā, wa liyubliyal-mu`minīna min-hu balā`an ḥasanā, innallāha samī'un 'alīmArtinya Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. QS. Al Anfal [8]17 Makna Membaca Asmaul Husna As Sami Asmaul Husna As Sami dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaanya dengan sebaik-baiknya. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan dzikir, Asmaul Husna As Sami juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Pengamalan Asmaul Husna As Sami dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan sifat seperti menghindari perkataan yang buruk, mendengarkan perkataan orang lain secara seksama apabila diajak berbincang, terlebih orang yang lebih tua. Kemudian, menghindari perilaku gibah, gosip, mengunjing, memfitnah dan sebagainnya. Selain itu, hanya memohon dan meminta kepada Allah SWT, karena sebaik-baiknya Dzat untuk juga Asmaul Husna Al Basith Artinya Yang Maha Menyempitkan & Dalilnya Asmaul Husna Al Mudzil Artinya Yang Maha Menghinakan Dalil-Makna - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani
Al-Asmau-al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya “ Dan Allah memiliki al-Asmau-al-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asmau-al-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” al-A’raf/7180Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik alAsmau-al-husna itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada kesempatan ini kita ada empat al-Asmau-al-husna yang akan kita pelajari, yaitu al-Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kita diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau-al-husna tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Al-Alim Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih yakin perhatikan firman-Nya berikut ini. Artinya "Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula. dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfud.” al-An’am/659 Subhanallah, luar biasa! Perlu kita ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kita dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin Al- Khabir Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahawaspada. Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya. Dalam at-Taubah/916 Allah Swt. berfirman Artinya “... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” at-Taubah/9 16 Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian As-Sami’ As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Artinya ”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” al-Baqarah/2256 Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna, karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati pun, di dengar oleh Allah Swt. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang Al-Basir Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Artinya “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” al-hujurat/4918 Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan. Sumber ref Buku PAI
Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga Di antara asmaul husna adalah as-Sami’ dan al-Bashir yang mengandung sifat as-Sam’u Maha Mendengar dan al-Bashar Maha Melihat. Allah Ta’ala menyebut kedua nama ini dalam beberapa ayat, di antaranya لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” QS. Asy-Syura 11 Syaikh as-Sa’dy rahimahullah menafsirkan ayat di atas {وَهُوَ السَّمِيعُ} لجميع الأصوات، باختلاف اللغات، على تفنن الحاجات. {الْبَصِيرُ} يرى دبيب النملة السوداء، في الليلة الظلماء، على الصخرة الصماء، ويرى سريان القوت في أعضاء الحيوانات الصغيرة جدا، وسريان الماء في الأغصان الدقيقة. وهذه الآية ونحوها، دليل لمذهب أهل السنة والجماعة، من إثبات الصفات، ونفي مماثلة المخلوقات. وفيها رد على المشبهة في قوله {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} وعلى المعطلة في قوله {وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} “As-Sami’ Allah Maha Mendengar seluruh suara, meski berbeda bahasa dan bermacam-mcam kebutuhan. Sedangkan al-Bashir Allah Maha Melihat langkah semut kecil yang hitam di malam yang gelap gulita di atas batu yang keras. Dan juga melihat aliran makanan dan air dalam tubuh hewan-hewan yang sangat kecil. Ayat ini dan semisalnya merupakan dalil bagi madzhab ahlus sunnah wal jama’ah dalam penetapan sifat-sifat Allah dan menafikan penyerupaan dari makhluk-makhluk. Pada ayat ini pula terdapat bantahan kepada kelompok musyabbihah yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dengan perkataan-Nya, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah.” Dan bantahan kepada kelompok mu’athilah yang menolak/mengingkari nama-nama Allah, yaitu pada perkataan-Nya, “Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Tafsir as-Sa’di surat asy-Syura 11 Pada ayat yang lain, Allah Ta’ala berkata إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا “Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberikan pengajaran kepada kalian. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” QS. An-Nisa 58 Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata أَيْ سَمِيعًا لِأَقْوَالِكُمْ، بَصِيرًا بِأَفْعَالِكُمْ “Yakni Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian.” Tafsir Ibnu Katsir surat an-Nisa 58 Dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu anhu, beliau berkata كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ، هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا، إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ، تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ “Kami dahulu bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, apabila kami menaiki lembah, maka kami mengucapkan tahlil dan takbir dengan suara yang tinggi. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Wahai manusia kasihanilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli atau jauh, akan tetapi Dia bersama kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Dekat. Maha Barakah nama-Nya dan Maha Tinggi keagungan-Nya.” HR. Al-Bukhari no. 2992 Makna as-Sami’ dan al-Bashir Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah berkata, “Makna as-Sami’ adalah Maha Mendengar seluruh suara-suara bagaimanapun samarnya. Allah Maha Mendengar yang tampak ataupun yang tersembunyi. Sedangkan al-Bashir adalah Maha Melihat seluruh apa yang dilihat, seperti manusia, jin, warna, dll. Bagaimanapun kecilnya dan jauhnya.” Syarh al-Aqidah al-Wasitiyah Meluruskan Akidah Kaum Muslimin Penjelasan tentang kelirunya orang yang menafsirkan as-Sami dan al-Bashir dengan ilmu. Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala mendengar dengan pendengaran-Nya dan melihat dengan penglihatan-Nya, sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu أن النبي – صلى الله عليه وسلم – يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَة {إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا} فَوَضَعَ إِصْبَعَهُ عَلىَ عَيْنَيْهِ وَإِبْهَامَهُ عَلىَ أُذُنَيْهِ “Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Melihat.’ Lalu beliau meletakkan jari telunjuknya pada kedua matanya dan ibu jarinya pada dua telinganya.” HR. Abu Dawud no. 4728 dan dishahihkan oleh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Abi Dawud Imam al-Baihaqi rahimahullah menjelaskan hadits di atas, “Maksud isyarat yang diriwayatkan dalam hadits ini adalah menegaskan sifat mendengar dan melihat pada Allah Ta’ala. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan pada tempat mendengar dan melihat kita untuk menetapkan sifat mendengar dan melihat bagi Allah Ta’ala. Karena jika makna mendengar dan melihat adalah ilmu, niscaya Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan mengisyaratkan kepada hati, karena hatilah tempat ilmu pada kita.” Al-Asma was Shifat 462/1 Ini adalah bantahan kepada sebagian kelompok al-Asya’irah, karena Imam al-Baihaqi yang memiliki pemahaman al-Asya’irah rahimahullah membantah mereka. Mereka menjadikan pendengaran dan penglihatan Allah sebagai ilmu-Nya terhadap apa yang didengar dan dilihat. Ini merupakan tafsir yang salah. Karena sesungguhnya orang yang tuli mengetahui keberadaan suara-suara, akan tetapi tidak mendengarnya. Seorang yang buta juga tahu jika di depannya ada orang lain, bangunan, dan diapun mengetahui ada langit dan bumi, namun dia tidak melihat itu semua. Meski demikian, dia tetap sebagai “orang yang tuli atau buta”. Buah Mengimani Nama as-Sami’ dan al-Bashir Di antara buah mengimani nama as-Sami’ dan al-Bashir adalah akan menumbuhkan sikap muraqabah merasa diawasi oleh Allah, karena apa yang dilakukannya pasti dingar dan dilihat oleh Allah. Sehingga seorang hamba selalu mawas diri dan mempertimbangkan segala langkah yang akan ia tempuh dalam gerak-geriknya. Hal ini akan membuahkan takwa pada diri seorang beriman. Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi amal shalih untuk kami dan pembaca sekalian. Semoga Allah senantiasa menjaga kami dari segala macam kejelekan dan mengokohkan kami di atas kebenaran, wallahu alam.
سامي وبيت الحلويات قصة للأطفال مقالات متعلقة تاريخ الإضافة 22/8/2013 ميلادي - 15/10/1434 هجري الزيارات 35172 سامي وبيت الحلويات كان الولد "سامي" يعيش في قرية صغيرة قربَ نهرٍ يسمَّى النهر الذهبي؛ وذلك لكثرة الحصى الذهبية الموجودة في قاعه. ذات يومٍ سمِع "سامي" مجموعةً من الناس يتكلَّمون عن بيتٍ يقع وراء الجبل، فيه حلويات كثيرة، فسال لُعَابُ "سامي"، واشتاقَتْ نفسُه للذهاب إلى ذلك المنزل وأخذِ قليلٍ من الحلوى. وفي يومٍ من الأيام مشى "سامي" إلى ذلك البيت حتى وصل إليه، لكنه فوجئ بوجود حجر كبير جدًّا يسدُّ مدخل البيت، فحاول "سامي" بكلِّ ما استطاع من قوةٍ زحزحةَ الحجر، ولكن دون جدوى، فقد كان الحجر ضخمًا وثقيلاً لا يمكن تحريكُه بسهولة. فجلس "سامي" يفكِّر، وعزم على العودة في الغد بمجرفةٍ؛ لكي يحاولَ الحفر تحت الحجر. وفي اليوم التالي عاد "سامي" إلىبيت الحلويات، وباشر الحفر، ولكنَّه كلما تقدَّم في الحفر فوجئ بالحفرة تمتلئ بالتراب ثانية، وهكذا ظلَّ "سامي" يَحفِرُ طوال اليوم حتى أُنهِكَت كلُّ قواه، وعاد إلى بيته حزينًا، فرأتْه أمُّه على ذلك الحال، فسألته ما بالك يا "سامي" تبدو حزينًا هكذا؟ هل حصل معك شيء ما؟ فردَّ عليها "سامي" بأسًى نعم، لقد حاولتُ طوال اليوم زحزحةَ الحجر الكبير الذي يسدُّ باب بيت الحلويات ولكن دون جدوى. فأخبرَتْه أمه أن الشخص الوحيد الذي يمكنه مساعدته هو حكيم القرية. وما أن طلع الصباح حتى أسرع "سامي" إلى الرجلِ الحكيم، فوجَده جالسًا أمام بيته، فسأله عن بيت الحلويات وكيفية زحزحة الحجر من أمام الباب، فقال له الحكيم اسمع يا بُنَي، إن هذا الحجر لن يتحرَّك من مكانه مهما حاولت، ولكن إذا استطعت أن تحصلَ على ثلاث حصياتٍ ذهبية من النهر الذهبي، وقمتَ برَمْيِها على الحجر، فسيتحرَّك من مكانه، وعندها تستطيع الدخول إلى البيت. وهمَّ "سامي" بالذهاب، فأوقفه الحكيم منبهًا احذرْ؛ فإن بهذا النهر أسماكًا متوحشة تحرسُ الحصيات، ولا تترك أحدًا يقترب منها إلا والْتهمَتْه. ففكر "سامي" في حيلة تمكِّنُه من الحصول على الحصيات من دون أن يتأذَّى، فحمل معه بعض الطعام واتَّجه إلى النهر، وهناك رأى الأسماك المتوحشة، فأخرج الطعام من كيسه ومشى إلى طرف النهر؛ حيث قام برَمْي الطعام مع مجرى المياه، فقامت كل الأسماك تتبع الطعام وتحاول الإمساكَ به، وعندها أسرع "سامي" إلى الماء والتقط ثلاث حصيات ووضعها في كيسه من دون أن تنتبه إليه الأسماك. خرج "سامي" من الماء مسرعًا، واتَّجه إلى بيت الحلويات، وهناك قام برمي الحصيات على الحجر الكبير كما قال له الحكيم أن يفعل، فتزحزح هذا الأخير من مكانه. فرِح "سامي" فرحًا كبيرًا، وولج إلى داخل البيت، فذهل من الكمِّ الهائل من الحلويات الموجودة في كل ركنٍ من أركان البيت، فانطلق "سامي" يعدو بزهوٍ وفرحٍ نحو قريته ونادى كلَّ أطفالها وأهلها؛ ليستمتعوا جميعًا بما لذَّ وطاب من الحلويات الشهية.
cerita nyata tentang as sami